Sunday, January 1

Saya Kehilangan Kendali! (1)

Raja Daud mungkin tidak akan pernah mengakui dosanya dengan Batsyeba bila bukan karena seseorang yang bersedia menghadapinya dan menganggap dia bertanggung jawab atas dosanya. Nabi Natan dengan tegas menunjukkan kebenaran kepada raja yang sangat berkuasa dan menympaikan firman Allah: "Engkaulah orang itu!"

Nabi Natan mempertaruhkan nyawanya demi pertanggungjawaban itu. Akan tetapi, dalam zaman kita ini perlunya pertanggungjawaban sering kali merupakan kebenaran yang diabaikan. Hal tersebut perlu diajarkan dari setiap mimbar.

Hal yang sama pentingnya dengan pertanggungjawaban adalah kebenaran tentang hal dapat diterima, karena ada saatnya kita perlu menekankan kebenaran ini.

Dr. Lawrence Crabb berpendapat:
Bila saya memahami pertanggungjawaban, tetapi tidak memahami hal dapat diterima, saya akan hidup dengan perasaan harus bersikap baik agar diterima. Bila saya memahami hal dapat diterima, tetapi tidak memahami pertanggungjawaban, mungkin saya menjadi acuh tak acuh terhadap cara hidup yang penuh dosa. Bila saya memahami mula-mula soal dapat diterimanya diri saya dan kemudian soal pertanggungjawaban saya, saya akan terpaksa menyenangkan Oknum yang mati untuk saya, karena takut bahwa saya mungkin mendukacitakan Dia, hal yang tidak saya inginkan, karena saya mengasihi-Nya.
Arti dan jaminan yang benar hanya tersedia untuk orang Kristen, orang yang percaya kepada kehidupan sempurna Kristus serta kematian-Nya yang bersifat menggantikan itu sebagai satu-satunya dasar untuk dapat diterima di hadapan Allah yang suci.
Sayangnya, banyak orang Kristen masih mengalami perasaan tidak berarti walaupun mereka sudah "percaya kepada kehidupan sempurna Kristus serta kematianNya yang bersifat menggantikan." Pengetahuan otak bukanlah pengakuan hati. Bagaimana kita dapat menyadari sepenuhnya apa arti ayat yang dalam Alkitab versi King James berbunyi, "diterima dalam Dia yang dikasihi-Nya" (Efesus 1:6)?

Ada tiga hal yang menakutkan, yaitu: kecemasan, kemarahan dan perasaan bersalah. Ketiga perasaan negatif ini secara halus dapat mulai menguasai reaksi serta proses berpikir kita yang akhirnya menentukan sikap dan tindakan kita. Ketiga hal itu sangat berbahaya karena Allah tidak merencanakan atau menciptakan tubuh kita untuk hidup dengan ketiga perasaan itu secara tetap.

Disappointments are just God's way of saying I've got something better in mind.
Be patient, have faith
Bila kecemasan, kemarahan, dan perasaan bersalah terus meneruh berinteraksi dengan proses tubuh, daya tahan tubuh terhadap penyakit hancur. Akibatnya, kita secara fisik dan emosional menjadi rentan. Lalu reaksi kita terhadap orang lain, bahkan kepada sahabat baik kita, mungkin menjadi sangat negatif. Kita ternyata merasakan dan mengatakan ha-hal yang benar-benar bukan ciri khas humoris yang baik yang tinggal di rumah kita. Akhirnya kita benar-benar "benci" pada diri kita seperti yang dialami oleh Penny.
Penny adalah nama samaran dari seorang wanita muda yang lembut, menyenangkan dan berbakat. Ia cerdas, teratur dan efisien dan juga memiliki rasa humor yang tinggi.

..... bersambung.... Saya Kehilangan Kendali (2)