Saturday, March 31

Saya Kehilangan Kendali! (2)

posting sebelumnya.... Saya Kehilangan Kendali (1)

Penny adalah nama samaran dari seorang wanita muda yang lembut, menyenangkan dan berbakat. Ia cerdas, teratur dan efisien dan juga memiliki rasa humor yang tinggi. Namun, kadang-kadang Penny merasa tidak diterima atau tidak dapat diterima. Surat berikut ini merupakan bukti.
Ini dia lagi. Kami kembali sedang bersama-sama dan saya secara perlahan undur ke belakang dan ia menjadi pusat perhatian. Pernahkah engkau merasa bahwa ada seseorang yang rupanya secara khusus diberi kepribadian yang menarik dan kehidupan yang sebagian besar persoalan berat teratasi? Begitulah tampaknya Hana. Ia memiliki kepribadian yang menggairahkan. Ia adalah primadona di setiap pesta. Ia adalah tipe orang yang semua orang ingin rangkul.
Hana memiliki begitu banyak talenta. Ia dapat memasak dan menjahit serta menyetik silang. Ia dapat memainkan dua alat musik. Ia adalah orang yang dapat dipercayai setiap orang, baik pelajar, maupun para gadis di perkumpulan kaum muda dan sebagainya....
Ia bukan saja memiliki kepribadian yang menarik, tetapi tampaknya Allah pasti memiliki sejumlah berkat khusus untuk dia. Sejumlah yang lebih besar daripada yang diterima setiap orang lain. 
Pertama, Tuhan memanggilnya untuk suatu pekerjaan istimewa. Tuhan memberinya panggilan yang jelas dan tidak meragukan. Maka ia masuk ke perguruan tinggi. Ia dapat memusatkan pelajran-pelajarannya di seputar panggilannya, dengan memberi arti dan motivasi khusus kepada pelajaran-pelajaran tersebut.
Saya tidak begitu berbahagia. Sementara waktu bekerja pada pekerjaan yang tidak menawarkan tantangan, saya masuk perguruan tinggi karena beberapa alasan. Pertama, karena hal itu adalah sesuatu yang ingin saya lakukan dan mungkin waktu di sana saya akan mendapat petunjuk Allah untuk kehidupan saya.
Di sekolah Hana mendapat banyak teman karena kepribadiannya. Orang-orang senantiasa berada di ruangannya atau duduk di sampingnya waktu ia makan siang. Hana akan menunjukkan kepada saya semua surat dan kartu yang ia terima. Selama saya di sekolah itu   saya pikir, saya hanya mendapat dua kartu.
Saya tidak cepat akrab dengan orang, karena itu saya mula-mula sangat kesepian... untuk waktu yang cukup lama. 
Kemudian Hana mulai berpacaran dan akhirnya ia menikah dengan seorang laki-laki yang benar-benar hebat.
Mengetahui di mana dan apa yang sedang engkau kerjakan mempunyai begitu banyak keuntungan. Sebaliknya, saya hanya menjalaninya saja, selalu bertanya-tanya apa selanjutnya, bertanya-tanya mengapa Allah tidak menjelaskannya. Saya terbeban untuk melayani, tetapi tampaknya saya tidak mempunyai "kesanggupan" yang diperlukan untuk terlibat dalam pelayanan. Bila saya melihat Hana, saya melihat adanya pembinaan atas "seseorang" yang Allah bisa pakai. Saya tidak melihat pembinaan apa pun di dalam diri saya.
Penina 
Nama orang yang tampaknya menyebabkan perasaan kurang puas ini bukan benar-benar Hana. Demikian pula nama penulis, Penina. Tetapi ada nama Penina dalam cerita Alkitab, yaitu seorang wanita yang jarang disebut-sebut dalam semua khotbah tentang Hana. Penina dalam Alkitab ini mungkin merasa serupa dengan penulis surat menyedihkan ini.

Suami Hana adalah Elkana. Dan Penina adalah istri lain dari Elkana. Alkitab dg jelas menyatakan dalam I Samuel 1:5 bahwa Elkana mencintai Hana. Karena nama Hana disebut sebelum nama Penina (I Samuel 1:2), rupanya hal itu menunjukkan bahwa Hana adalah isteri pertama Elkana. Lalu mengapa Elkana, seorang imam dari suku Lewi, mengambil istri kedua?
Jawabnya cukup jelas. Hana mandul.
Kemandulan -- mimpi buruk yang berulang kali menimpa orang yang dikasihi, wanita-wanita cantik seperti Sarai, Ribka, dan Rakhel! Dan seperti yang kita ketahui tentang Sarai, ketidakmampuan melahirkan anak-anak melibatkan lebih daripada sekedar putus asa dan kerinduan. Seorang wanita yang tidak dapat melahirkan anak-anak dianggap tidak berguna, tidak berarti dalam masyarakat Yahudi. Hidupnya tidak memiliki arti.

Hana mungkin ikut juga mencari istri kedua yang dapat memberi suaminya seorang ahli waris. (Dapatkah saudara membayangkan pergi "mencari istri" dengan suami saudara?) Mereka mungkin memutuskan bersama untuk mengambil Penina, yang namanya berarti "batu karang". Mungkin Penina kuat dan kokoh, mungkin secantik batu karang, seorang perempuan muda yang akan melahirkan anak-anak Elkana sebagai ahli warisnya yang terhormat. Apa pun yang tampak sebagai kualifikasi aslinya, kepribadian Penina menjadi setajam batu karang sesuai namanya.

Ia menjadi musuh Hana (I Samuel 1:6).
Sebagian besar khotbah yang saya dengar tentang topik ini membuat kita bersimpati kepada Hana. Memang ia adalah orang yang benar dalam situasi ini. Akan tetapi, marilah kita meluangkan waktu sedikit untuk berpikir tentang berbagai reaksi yang mungkin diberikan oleh Penina terhadap perkawinan segi tiga ini. ....


...Bersambung... Saya Kehilangan Kendali (3)

No comments:

Post a Comment