Thursday, May 20

Aku tidak memiliki banyak harta tapi aku berkelimpahan

on Thursday, May 20, 2010 at 3:18pm



Aku tidak memiliki banyak uang, ber-ratus-ratus juta atau berpuluh-puluh juta di tabungan.
Gaji ku sbg seorang PNS murni (krn tidak ada sampingan lainx, selain ikut2 marketing jaringan yg tdk pernah aku tekuni secara serius) tidak besar. Tambahan2 lainnya saat menjalani tugas kedinasan pun tidak berlebihan, bahkan dibandingkan dengan teman2 yg lain aku termasuk yg minoritas. Tapi aku masih bisa menabung, mempunyai bbrp asuransi jiwa & kesehatan, dan masih bisa sedikit perawatan muka dan kulit (ini karna bermasalah).
Aku tidak merasakan kekurangan. Bahkan lebih dari cukup.

Kemarin dalam perjalanan ke kantor, terlintas dalam benakku,
selama ini aku tidak pernah merasakan kekurangan.
jika ada suatu barang yg habis pakai yg rutin aku gunakan, sebelum mendekati habis aku pasti sudah menyediakannya (jarang terjadi kehabisan, kalau pun habis masih ada saudara/keluarga yg punya dan bisa diminta atau dipinjam).
jadi sperti aku belum pernah merasakan suatu kekurangan secara materi.
*seharusnya aku bersyukur dalam hal ini*
aku merenung lagi, bagaimana jika suatu waktu Allah memberi kesempatan kpd saya untuk mengalaminya? OMG, apakah saya akan merasa ingin mati saja? Mungkin spt itu.

Aku tidak memiliki banyak uang tapi aku berkelimpahan.
Kisah janda yg memberikan persembahan yg tertulis dalam Injil, selalu mengingatkan saya.

Ketika ada org yg datang kpd saya untuk meminta atau meminjam, jika dalam jumlah besar yang pasti saya tidak sanggup memberikan padanya krn saya pun menghitung-hitung kapasitas keuangan saya. tapi jika dalam jumlah yg sebenarnya saya mampu memberikan, kadang terasa berat. tapi sy memberikan juga setelah melewati pergumulan batin. *jika saya sdh memberi pinjaman, lebih sering saya merelakan uang itu tidak dikembalikan. Krn saya menganggap mungkin dia sangat membutuhkannya, dan uluran tangan saya tepat di saat yg tepat untuk dia. hal-hal lain membuat pikiran ku menjadi negatif aku berusaha mgusirnya. (ya, saya merelakan stlh saya memperhitungkan batin saya sendiri. Saya merelakan dg jumlah yg bagi saya itu sudah sy pertimbangkan).

belakangan ini kata-kata ini sering muncul dalam pikiran saya jika saya memberi atau mengeluarkan dana untuk saya sendiri dlm jml besar: "saya tidak akan jatuh miskin karena kekurangan beberapa rupiah ini, dan saya tidak akan menjadi lebih kaya hanya krn saya mempertahankan beberapa rupiah ini" (kata2 ini terinspirasi dari ucapan Ibu Nana).

ya, benar.
saya memberi pada orang lain, tidak mengurangi "kelas sosial" dan tidak mengubah "kelas sosial"

mungkin inilah kebahagian orang yg tidak memiliki banyak harta dan kekayaan.
tidak merasa sesuatu yang rugi.

justru, kadang saya melihat, mereka yg dalam keuangan dan materi begitu banyak menumpuk di bank atau di rumahnya, tp memberi 100rb saja sangat berat. sptx uang dikeluarkan hny utk yang bisa didapatkannya kembali. spt membeli barang, konsumtif sekali, utk dirinya.... (pdhl kenyataannya barang2 itu bukanlah kebutuhannya tp mgkn utk pemenuhan gaya hidup)

saya teringat lagi pembelajran soal memberi pada waktu kuliah.
pada saat kuliah, uang yg dipunyai sangat sedikit, terbatas. kami dilatih utk memberi dalam perjanjian iman. ketika uang ditambah, saya menambah keyakinan saya untuk memberi lebih lagi.
ada suatu hal penting yg sy ingat dalam pembelajaran ini. Pendapatan bertambah, tapi kebutuhan (intinya) pada prinsipnya tidak bertambah. Jika telah mencapai titik imbang, apakah jumlah lebih pendapatan yg akan terus bertambah itu saya perlukan (saya pertahankan) untuk memperbesar kebutuhan saya? Bukankah sbnrnya itulah kelimpahan. yang berlimpah itu yg disalurkan kepada yg lain (dalam rangka kerajaan Allah).

Berlimpah. Itulah yg dikatakan berlimpah. Bukan dari banyak nya uang yg dapat saya tampung, tp kelimpahan2 yang keluar yg tidak dapat saya tampung lagi. *kelimpahan itu disalurkan pada tempat yg tepat*

Hal-hal seperti ini dapat kita pelajari justru dari orang-orang yg secara ekonomi bukanlah disebut sebagai orang kaya. Saya belajar dari beberapa teman yang demikian. Mereka kaya dalam memberi dan melayani. Trima kasih.



Selamat menikmati hidup yang berkelimpahan.
Tuhan memberkati.




http://www.facebook.com/note.php?note_id=449268052177

No comments:

Post a Comment