Monday, August 29

Apa tembok penghalang mu?

on Sunday, August 9, 2009 at 12:29am


“Tembok penghalang berdiri disini karena suatu alasan, bukan untuk menghalangi kita. Tembok ini ada untuk memberikan kita kesempatan untuk menunjukkan sekuat apa kita menginginkan sesuatu.” –Randy Pausch -




Tadi saya bertanya2 dalam hati setiap kali kata2 di atas terngiang2 di pikiran saya, apa yg menjadi tembok penghalang sy, yg harus sy "rubuhkan" agar bisa saya lewati dan menunjukkan bahwa saya mampu melewatinya?... jawabannya adalah...
.
.
.
opini org2 ttg "wanita single" atau "pria single", krn sy seorg perempuan ya "wanita single".


Pandangan banyak orang tentang status single pada mereka yg berusia di atas 30 thn beragam, namun pada umumnya hampir sama yaitu memandang sbg suatu kekurangan.


Opini-opini yang salah dan negatif itu merupakan tembok penghalang seorang single itu untuk menjadi dirinya sendiri dan mengembangkan diri sebagaimn potensi yang ada di dalam dirinya yang dikaruniakan YMK. Kegelisahan dan kekuatiran yg ditimbulkan akibat semua itu akan menghalangi dirinya untuk mensyukuri dan menikmati karunia-karunia Tuhan. Merasa diri tidak sempurna, ada yang kurang, menilai dirinya tidak berarti, dan melihat mereka yg sudah memiliki pasangan adalah orang-orang yg sempurna, paling berbahagia, sukses, mencapai karunia tertinggi (padahal siapa kah yg menetapkan ukuran2 karunia? DIA saja yg memberikan tidak mengukur2nya berdasarkan apa yg ada dan diterima setiap orang)...


Sudah banyak pesta pernikahan yang saya hadiri... i'm happy and enjoy with them. Seperti hari ini, tadi saya menghadiri pesta pernikahan teman pelayanan alumni Semarang. Senang melihat pestanya, dekorasinya dan pengantinnya.


Apakah seorang wanita single tidak bisa bahagia dibanding dg mereka yang menikah? Tentu bisa. . . dan sebenarnya bukan soal bahagia atau tidaknya, tapi menikmati kehidupannya,bertanggung jawab atas pilihan dan komitmennya, hidup dalam damai sejahtera bersama Allah. Paulus sendiri menganggap status single itu sbg suatu karunia dan kesempatan.
Hidup ini penuh tantangan dan rintangan... Jangan menganggap diri kuat berdiri dan bangga dengan sebuah keberhasilan yang tampak rohani (kadang saya temui juga seseorang ketika sudah menemukan pasangannya membanggakan dirinya... hmmmm .... padahal tanpa disadarinya "kesaksian"nya itu melukai perasaan beberapa hati wanita).


Biarlah ini menjadi visi saya (kita) yaitu bahwa orang2 tidak akan membedakan, menganggap remeh, merasa kasihan lagi pada wanita-wanita single. :)


Kuncinya, sbg wanita single, tetap memegang prinsip kebenaran FT yaitu soal ketaatan, kerajinan, kedisiplinan, kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan dan penguasaan diri. Ini senantiasa terus menjadi patokan hidup seorang wanita saleh (bukan hanya seorang istri, ibu maupun single). Selama hidup, dalam setiap hubungan dan aktifitas menjadi tempat untuk berlatih, (kita masih sering jatuh bangun dalam kehidupan rohani), menuju pada kesempurnaan sampai saya (kita) bertemu dengan Dia sebagai mempelai pria pada saat pesta Anak Domba.
Pada saat itu, status saya (kita) bukan lagi sama dengan status di dunia. Apapun peran saya (kita), bagaimana saya (kita) bertanggung jawab atas peran itu lah yang akan dinilai oleh DIA.


Semoga Allah sumber pengharapan memenuhi anda dan saya (kita) dengan segala sukacita.


ALLAH MENGASIHI KITA


Yesterday I Kor 7; Today Yesaya 54:1-2, 4-8




http://www.facebook.com/note.php?note_id=142356537177

No comments:

Post a Comment