Monday, August 29

Mengapa mengingkari emosi?

on Monday, June 8, 2009 at 10:20pm


Emosi adalah bagian dari Allah yg ada dalam diri manusia. Kejadian 1:27 mengatkan bhw kita diciptakan berdasarkan citra Allah. Dengan kata lain, kita dibentuk spt Allah. Sebagaimana Pencipta kita yang kreatif itu dengan penuh sukacita menanamkan kreativitas dalam diri kita, Ia juga dipenuhi sukacita ketika membentuk kita dalam menciptakan aku sebagai pribadi yg mempunyai perasaan. Itulah sebabnya kita selayaknya mengucap syukur kepada Allah untuk diri kita yang emosional!

Apakah kesadaran kita bahwa emosi adalah karunia Allah ini akan memecahkan semua persoalan? Tentu saja tidak. Bahkan, kita masing2 mungkin akan menghadapi minimal satu masalah baru, yang mungkin belum pernah kita alami sebelumnya. Kita adalah pribadi yg unik, yg lain dr yg lain krn emosi mrpkn bagian manusia yg tidak pernah sama satu dgn yg lain. Mensyukuri keberadaan kita yg emosional berarti tidak memakai topeng ataupun menekan perbedaan-perbedaan yang ada. Padahal, dunia kita ini tidak memberi tempat pada pengungkapan perbedaan-perbedaan. Jika kita bersikeras untuk mengungkapkan emosi dalam cara-cara yg kreatif, akan kita dapati bahwa kita tidak termasuk dalam kelompok mana pun juga. Tetapi, perlu keberanian untuk "menjadi lain".


Menjadi keratif dapat menyalurkan kekuatan emosi sehingga menjadi pribadi yg unik. Artinya berupayameredam emosi. "Tetaplah berkepala dingin" (menahan emosi mengakibatkan sakit kepala, spt yg sdg sy alami saat ini) Karena kita tidak dapt merumuskan setiap tipe pribadi, kita tidak dapat mengatakan, "Kalian harus berbuat ini dan itu spy kalian mj produktif dan bahagia". Setiap individu membutuhkan solusi yg berlainan. kreativitas yg terungkap berpotensi untuk menjadi sesuatu yg positif dalam keluarga, persahabatan, dan dalam tubuh the believers dan untuk setiap kita secara pribadi. tetapi ktia harus menerima tantangan untuk menjadi pribadi yg lain dari yg lain.


Apakah Anda senang krn dapat merasakan?
Apakah Anda senang krn dapat menangis?
Tidak perlu malu akan air mata itu.
Tuhan menaruhnya dalam kirbat-Nya (Mz 56:9; bahkan kadang-kadang Ia harus mnyediakan ember) :)
Tidakkah Anda senang krn dapat tertawa?
Pernahkan Anda memperhatikan bagaimana orang tertawa? Tak satu pun yg sama! Ada orang yg tertawa kecil, terkikik-kikik, terbahak-bahak, atau terguncang-guncang tanpa suara. Satu hal yg pasti, tertawa selalu menular.

Sikap menerima kenyataan bahwa emosi adalah karunia Allah yg baik merupakan langkah positif untuk merasa nyaman dengan perasaan-perasaan kita.

Setiap emosi, baik itu marah, merasa bersalah sampai dg depresi ada segi positifnya bahkan emosi dapat menjadi penggerak yang positif dalam kehidupan kita

Dikutip dari buku Wanita dan Emosinya bab 2 hal. 26-28





http://www.facebook.com/note.php?note_id=114009977177

No comments:

Post a Comment